eklan

Kesaksian Seorang Jemaat Gereja HKBP tentang Pluralitas Munarman, Tak Mungkin Dia Terlibat Aksi Terorisme

 


Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Adamsyah Wahab atau kerap disapa Don Adam, mengaku mendapatkan kesaksian dari temannya soal Munarman.

Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa temannya yang beragama Kristen bernama Roy Pakpahan tersebut mengaku bahwa Munarman adalah orang yang membantu izin pembangunan suatu gereja.

"I Stand with Maman. Teroris pala lu.. gereja hkpb di cinere tempat bapak sy beribadah, awalnya tdk bs berdiri. Org takut beribadah. Maman bilang klu mmg srt ijin sdh ada dan lkp ya bangun sj. Klu ada yg ganggu kabarin gW, kata Maman. Skrg gereja hkbp cinere, salah satu rumah ibadah terbesar di cinere," ujar pesan Whatsapp Grup yang diunggah oleh Don Adam.




Melihat pengakuan dari temannya yang beragama Kristen tersebut, Don Adam lantas menilai bahwa framing terhadap Munarman, bahwa dirinya terlibat dalam tindakan terorisme, adalah tudingan yang sangat jahat.

"Sahabat saya Roy Pakpahan (Kristen) memberikan kesaksian di WAG yg saya dan @KetumProDEMnew ikuti. Framing terhadap Munarman jahat banget!" tuturnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @DonAdam68.

Tak cukup sampai di situ, aktivis Pro Demokrasi itu juga mengungkapkan sikapnya yang tetap mendukung Munarman.

Baca Juga: Sindir Hasil Geledah Bekas Markas FPI, FZ: Era 4.0 Harusnya Sudah Bisa Bedakan Pembersih WC dan Bahan Peledak

"I Stand With Munarman. #bebaskantahananpolitik," kata Don Adam mengakhiri cuitannya.

Diberitakan sebelumnya, mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam atau FPI, Munarman, telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri lantaran dituding menggerakkan orang untuk melakukan terorisme.

Selain itu, Munarman juga dituding menyembunyikan informasi terkait dengan tindak pidana terorisme.

Baca Juga: Cara Membuat Akun Kartu Prakerja untuk Daftar Seleksi Peserta Kartu Prakerja

Densus 88 menangkap Munarman pada Selasa, 27 April 2021 di kediamannya di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan.

Setelah ditangkap, Densus 88 langsung membawa paksa Munarman ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Usai penangkapan Munarman, polisi juga menggeledah bekas markas FPI di Petamburan untuk mengumpulkan bukti-bukti lain.

Baca Juga: KPK Tak Berani Periksa Azis? Arief Munandar: Muncul Spekulasi 'Boleh Tangkap Siapapun Tapi Jangan Sentuh DPR'

Dari hasil penggeledahan tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti berupa bendera tauhid, buku, atribut FPI serta cairan yang diduga bahan baku peledak, yang kemudian setelah diperiksa ternyata hanya deterjen pembersih WC

No comments

Powered by Blogger.